Pengintegrasian Gedsi dalam Mendukung Pengelolaan Perhutanan Sosial

Tembilahan, 30 April 2025 – Yayasan Mitra Insani (YMI) menyelenggarakan pelatihan Integrasi Gender Equality , Disability, dan Social Inclusion (GEDSI) dalam mendukung pengelolaan perhutanan sosial sebagai upaya mewujudkan penjagaan dan pengawasan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari 28 april – 30 april 2025 ini dihadiri oleh  Kelompok  Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) dan kelompok penjaga masyarakat pengawas (POKMASWAS) dari 12 Desa dampingan YMI.

Materi pelatihan mencakup konsep dan prinsip dasar GEDSI, peluang GEDSI dalam pengelolaan sumber daya alam, identifikasi hambatan partisipasi kelompok rentan, diskusi kelompok mengenai penyusunan rencana aksi LPHD yang lebih responsive, serta pembelajaran studi kasus lokal dalam pendekatan GEDSI.

Fasilitator dari Yayasan Mitra Insani, Siti Masfiroh, menjelaskan bahwa integrasi GEDSI bertujuan mendorong kesetaraan peran perempuan dalam pengelolaan perhutanan sosial, “adanya keterlibatan perempuan, pemuda dan kelompok rentan dapat mendukung dan memastikan setiap masyarakat mendapat akses, partisipasi dan manfaat dari pengelolaan sumber daya alam ” katanya.

Salah satu langkah nyata yang telah diambil dalam penerapan GEDSI yaitu telah melibatkan perempuan dalam kegiatan patroli tim pengawasan dan pengelolaan hutan desa.

“Anggota LPHD di Desa Igal ada perempuan dan laki-laki. Untuk kegiatan patroli kebanyakan yang mengikuti perempuan karena anggota laki-laki banyak yang bekerja sebagai nelayan dan tidak ada waktu mengikuti kegiatan patroli “ jelas Sri Harini anggota LPHD Igal.

Ibu Jumriana, juga menambahkan penerapan GEDSI pada kelompok pengawasan “ adil itu bukan harus setara, kami sebagai Perempuan juga bisa melakukan penjagaan hutan tidak hanya melakukan kegiatan pengurusan rumah. Dan kami sangat senang dapat di libatkan dalam kegiatan seperti penanaman, pemantauan hutan, dan pengelolaan ” ujarnya.

Dengan adanya pendekatan GEDSI Yayasan Mitra Insani berharap dapat menerapkan pengelolaan hutan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Bagikan ke :