Pengolahan Sampah Kreatif: Ecobrick dan Ecoenzim
Limbah rumah tangga merupakan penyumbang penumpukan sampah terbesar di Indonesia.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022.
Hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton.
Hal ini menyebabkan sampah menjadi masalah kultural karena dampaknya berpengaruh pada berbagai sisi kehidupan khususnya di wilayah pesisir.
Masyarakat pesisir masih menggunakan bak sampah perorangan untuk membuang limbah rumah tangga karena tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Oleh karena itu biasanya masyarakat membakar sampah-sampah yang sudah terkumpul dan alternatif lainnya dengan dibuang kelaut yang bisa menyebabkan kerusakan ekosistem laut.
Padahal limbah sampah rumah tangga bisa dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna dan bisa mempunyai nilai ekonomi yang cukup besar.
Cara penangananya bisa menggunakan konsep 3R; Reduce (pembatasan), Reuse (daurguna), Recycle (daur ulang) dan pengenalan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah kepada masyarakat.
Yayasan Mitra Insani memberikan pelatihan pengolahan sampah limbah rumah tangga dengan metode pembuatan EcoBrick dan EcoEnzim kepada Kader Posyandu, kader PKK, Bidan desa, dan Ibu Rumah Tangga.
Metode Pengolahan Sampah Rumah Tangga
EcoEnzym merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10.
Pada dasarnya, eko-enzim mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran.
Pada praktek eko-enzim ini memanfaatkan sampah buah nanas yang dicampurkan dengan gula merah dan air didalam wadah kedap udara yang di tutup rapat.
Selanjutnya dilakukan proses fermentasi selama 90menit.
Setelah itu disaring untuk dipisahkan dengan ampasnya. Hasil dari fermentasi ini dapat digunakan untuk pembersihan alami dan pencuci buah sayur.
Sedangkan EcoBrick merupakan metode yang digunakan untuk meminimalisir sampah plastik yang dipotong menjadi serpihan dengan media botol plastik.
Botol plastik yang kering diisi penuh dengan sampah anorganik hingga botol tersebut benar-benar keras dan padat.
Contoh pemanfaatan pembuatan EcoBrick adalah untuk pembuatan meja, kursi, tembok, maupun barang kesenian lainnya.
Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu melakukan pengolahan sampah rumah tangga menjadi lebih bermanfaat.