Mengenal Mangrove lebih dekat bersama SMA Bina Bhakti Sapat
“Bukan ilmu yang seharusnya mendatangimu, tapi kamu yang seharusnya mendatangi ilmu.” – Imam Malik
Begitulah kiasan yang sering terdengar di kalangan pecinta ilmu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka belajar di alam terbuka merupakan alternatif untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih berharga. Belajar di alam bertujuan untuk mendekatkan permasalahan yang dihadapi dengan kenyataan atau fakta yang sebenarnya.
Sabtu, 17/Juni/2023, Yayasan Mitra Insani mengajak siswa-siswi SMA Bina Bhakti Sapat untuk pembelajaran luar sekolah, yaitu membawa siswa-siswi ke alam, tepatnya di sekitar ekosistem mangrove. Lokasi yang dituju yaitu Posko Suka Damai, dimana posko tersebut berguna sebagai tempat peristirahatan kelompok Pokmaswas dan LPHD penjaga hutan.
30 orang siswa-siswi yang di dampingi oleh ibu Ladisa selaku kepala sekolah SMAN Bina Bhakti Sapat dan beberapa orang guru, diberikan kesempatan untuk belajar mengenal ekosistem Hutan Mangrove secara langsung dan nantinya bisa diangkat menjadi materi pembelajaran di sekolah.
Misalnya dengan melihat ciri-ciri air sungai yang terkena racun, para siswa bisa mempelajari dampak buruk dari peracunan yang terjadi. Bisa juga mengamati jenis-jenis tumbuhan mangrove yang mempunyai banyak manfaat, dan juga mempelajari cara biodata yang ada di ekosistem mangrove bertahan hidup. Selain pemberian materi, siswa-siswi juga di ajak terjun langsung untuk mencoba menanam bibit pohon mangrove.
Ibu Ladisa mengatakan “Pembelajaran luar sekolah ini sangat menarik, saya sendiri mendapatkan banyak ilmu yang sebelumnya tidak saya tau. Contohnya seperti ciri-ciri air yang diracun. Ternyata ekosistem mangrove itu banyak bukan cuman bakau saja”