Ecoprint! Kreatifitas bernilai tinggi dari pewarna alami
Indonesia dikenal dengan kekayaan alam yang bisa kita jumpai di lingkungan sekitar dan dapat dimanfaatkan untuk menjadi peluang usaha baru.
Salah satu kegiatan yang memanfaatkan daun dan bunga dari tumbuhan yaitu pembuatan ecoprint yang bernilai tinggi di pasaran.
Belum dikenalnya kegiatan ecoprint oleh masyarakat pesisir membuat Yayasan Mitra Insani(YMI) terdorong untuk memberikan trainning dan support alat dalam pembuatan ecoprint.
Kegiatan Ecoprint ini dilaksanakan di dua desa pesisir Tembilahan yaitu Desa Pulau Cawan dan Desa Igal dengan target pelatihan Ibu Rumah Tangga.
Ecoprint merupakan sebuah teknik cetak pada kain dengan memanfaatkan warna alami dari daun dan bunga yang menghasilkan motif unik dan estetik.
Dalam proses ecoprint dikenal dengan dua teknik pewarnaan, yaitu teknik Iron banket dan teknik Pounding.
Teknik Pembuatan Ecoprint
Samsiah, selaku traine dan pemilik usaha mandiri ecoprint mengatakan “pada kegiatan ecoprint ini kita menggunakan teknik Pounding dan Steam”
“Teknik ini cukup sederhana, paling utama kita melakukan mordan pada kain dulu agar penyerapan warna lebih cepat” lanjutnya lagi
Mordan sendiri merupakan pengukusan kain kedalam air larutan Natrium Acetat, Tawas dan Tunjung.
Samsiah(47) melanjutkan “setelah dilakukan mordan, kita akan menyusun daun diatas kain dengan membentuk pola yang diinginkan.
Kemudian tutup kain dengan kain lainnya, pukul daun dan bunga secara perlahan dimulai dari tulang daun kemudian pinggirannya. Gulung kain dan ikat, lalu mengukusnya dua hingga tiga jam untuk mendapatkan hasil yang maksimal” ujarnya menjelaskan proses ecoprint.
Alat peralatan dan bahan-bahan yang digunakan cukup terjangkau dan mudah ditemui disekitar, antara lain kain dari serat alami, soda, daun, bunga, Natrium Asetat, Soda ash, palu kayu dan tanin.
“kain yang digunakan harus dari serat alami tanpa tercampur zat kimia seperti grey, linen, katun rayon ” sebut Siti Nurjanah(42) juga selaku Traine
Tak hanya menggunakan kain polos, kegiatan ecoprint juga dilakukan diatas baju, totebag yang berdasarkan serat alami.
Tidak semua daun bisa mengeluarkan warna alami. Daun yang memiliki warna alami antara lain daun mangga, manggrove, kamboja, jambu biji, jarak, paku-pakuan, insulin, dll.
Sedangkan untuk jenis bunga yang bisa digunakan adalah bunga insulin, kenikir, kamboja.
“Kami sebagai masyarakat Pulau Cawan sangat senang dengan adanya kegiatan ini, karena memiliki nilai positif.
kami baru tau kalau daun-daun bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan ilmunya bisa kami terapkan” jelas Ani sebagai ketua PKK Pulau Cawan.
Bima Irawan sebagai Staff Yayasan Mitra Insani mengatakan “semoga dengan diadakannya pelatihan ecoprint ini masyarakat dapat mengembangkan kreatifitas
juga dapat memanfaatkan tumbuhan sekitar untuk membangun usaha dalam memajukan perekonomian keluarga” tuturnya.